Senin, 11 Juli 2011

My Destiny Part 1


Author                  : Dian P.P
Cast                      : Kim Bum & Kim So Eun
Main Cast             : Im Yoona, Goo Hye Sun,
Type                      : Sequel
Genre                    : Romantic, Friendship, Family



Annyeonghaseo?!? Ini Cuma sekedar iseng. Jadi silahkan dibaca
Happy Reading!



Di pagi hari, di sebuah kamar yang cukup mewah untuk seorang pelayan rumah, ada seorang wanita cantik yang sedang tertidur pulas. Ia bernama Kim So Eun. Tiba-tiba datang seorang kepala pelayan bernama Im Yoona membangunkan tidur So Eun yg pulas.

 “KIM SO EUN!!!” geram Yoona
“siapa sih pagi-pagi sudah....” omongan So Eun terpotong karna melihat Yoona yg sudah geram
“kau mau bicara apa So Eun?” tanya Yonna dg tampang marah
“mianhe noona. Aku kesiangan lagi. Mianhe...” ucap So Eun
“tidak ada waktu untuk minta maaf. Sekarang kau mandi dan beres-beres. Setelah itu kau ke ruanganku. Araso?!?” kata Yoona
“Ne, araso” kata So Eun lesu

Yoona pergi ke ruangannya. Sedangkan So Eun bingung apa yg dilakukan Yoona nanti. Dan So Eun tak bisa tenang
“OMO! Bagaimana ini? Apa yg akan noona lakukan padaku yah? Tuhan, tolonglah aku!”

20 menit kemudian...                                                                                                                                                                             So Eun telah selesai mandi. So Eun menggunakan seragam pelayannya dan langsung pergi ke ruangan Yoona
“Ya Tuhan, semoga aku tidak dipecat” batin So Eun
So Eun tlah sampai di ruangan Yoona. Perasaan  So Eun sangat tidak enak. Karna yang ada didalam pikirannya hanyalah dia akan di pecat hari ini
“ada yg bisa saya bantu noona?” tanya So Eun dengan nada hati-hati
“kau sudah datang?” tanya Yoona sambil memutar kursi putarnya. Sedangkan So Eun hanya terdiam
“mulai sekarang kau akan menjadi asistant dan pelayan pribadi Tuan Muda Kim Bum. Karna asistant beliau yang dulu mengundurkan diri karna menikah. Aku menujukmu karna hasil pekerjaanmu cukup memuaskan. Dibanding pelayan-pelayan yg lain maksudku. Aku sudah menaikkan sedikit pangkatmu diatasku. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini. Arachi?!?” jelas Yoona
“tapi noona, aku terima jika aku menjadi pelayan pribadi Tuan Muda Kim Bum. Tapi aku tak pantas menjadi seorang asistant. Apa kata Tuan Muda nanti? Aku tidak punya pengalaman sebagai asistant” protes So Eun
“tidak ada tapi-tapian. Mau tidak mau kau harus jadi asistant dan pelayan pribadi Tuan Muda Kim Bum. Sekarang kau ganti bajumu” kata Yoona sambil memberikan 1 pakaian yg cocok untuk seorang asistan
“ne. Araseo” kata So Eun pasrah

So Eun telah mengganti pakaiannya. Dia sangat takut dengan majikannya itu (Kim Bum). Entah mengapa So Eun takut dengan Tuan Mudanya itu.
Yoona mengantarkan So Eun ke ruangan pribadi Kim Bum. Sesampainya di ruangan tersebut, Kim Bum terlihat sedang sibuk membereskan dokumen-dokumen yang akan dibawanya.

“Tuan Muda, saya sudah menemukan asistant Tuan Muda yang baru. Dia juga akan menggantikan pelaya pribadi Tuan Muda yg keluar kemarin” ucap Yoona
“Namanya Kim So Eun. Dia yang akan menggantikan Hye Sun sekarang” lanjutnya
“Annyeonghaseo?!? Cheonun Kim So Eun imnida” kata So eun mengucapkan salam perkenalan
Kim Bum masih sibuk dengan aktivitasnya. Sampai-sampai ia tidak melihat wajah Yoona dan So Eun. Ia hanya mendengarkan dengan seksama
“ah, ya. Kau boleh pergi Yoona” perintah Kim Bum yg masih sibuk (lagi)
So Eun mulai melakukan pekerjaannya
“ada yang bisa saya bantu Tuan Muda?” tanya So Eun lembut. Kim Bum masih belum melihat wajah So Eun
“tolong bawakan semua dokumen yang ada di meja itu. Bawa itu ke mobil dan siapkan mobilnya. Karna mau ada rapat hari ini. Setelah siap semua laporkan padaku”perintah Kim Bum yg masih sibuk memandang dokumen-dokumennya
“baik Tuan Muda” jawab So Eun

So Eun melaksanakan perintah Kim Bum. So Eun membawa dokumen-dokumen yg dimaksud Kim Bum dan menyiapkan mobil. Sementara Kim Bum baru selesai dari pekerjaannya setelah  So Eun keluar dari ruangannya. Kim Bum merebahkan tubuhnya ke sofa yang ada di dekat meja kerjanya.

“aaaah... melelahkan sekali. Sebaiknya aku tidur sebentar” gumam Kim Bum lalu tertidur

So Eun kembali ke ruangan Kim Bum. Lalu So Eun mengetuk pintu ruangan tersebut

Tok... tok... tok...
“Tuan Muda?”
“....”
“Tuan Muda?”
“...”                                                                                                                                             
“Tuan Muda”
“...”
“mengapa tidak ada yang menjawab? Apa terjadi sesuatu dg Tuan Muda?” gumam So Eun khawatir
Akhirnya So Eun memberanikan diri untuk masuk ke ruangan Kim Bum. Ia melihat pemandangan yg sangat menggemaskan. Karna Kim Bum sedang tertidur
“woaahh... mukanya imut sekali. Seperti bayi. Hihihi..”gumam So Eun dg nada rendah
So Eun berniat untuk membangunkan Kim Bum. Tetapi ia tidak tega, karna Tuan Mudanya terlihat sangat lelah. Tapi apa boleh buat? Ia harus rapat hari ini. Mau tidak mau, tega tidak tega So Eun membangunkan Kim Bum. Karna Kim Bum tertidur di sofa, So Eun merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan sofa.
“Tuan Muda” panggil so eun lembut
“eemmm” gumam Kim Bum yg masih tertidur. Kedengarannya manja
“Tuan Muda, bangun! Bukankah kita harus rapat hari ini?”
“iya” kata Kim Bum. Kim Bum pun bangun. Dan ia terkejut
“KYAAAAA”teriak Kim Bum. So Eun jadi ikut terkejut
“siapa kau?”tanya Kim Bum sambil menunjuk So Eun
“Tuan Muda, Saya Kim So Eun. Saya asistant Tuan Muda yang baru. Apa Tuan Muda tidak ingat? Padahal baru tadi aku memperkenalkan diri” kata So Eun sambil tersenyum
“mianhe.. tadi aku tidak melihat wajahmu saat kau memperkenalkan diri. Sekali lagi mianhe...” ucap Kim Bum
“tidak perlu seperti itu Tuan Muda. Saya mengerti kesibukan anda, jadi wajar-wajar saja. Harusnya saya yang minta maaf karna telah mengejutkan Tuan Muda” kata So Eun dg nada sopan
“ya sudah. Saatnya kita berangkat”kata kim bum

Kim Bum berjalan di depan sementara So Eun di belakangnya. Mereka jalan menuju mobil lalu berangkat ke kantor
Kim Bum adalah pewaris dari pemilik cafè yang bernama ‘Soeul Cafè’. Soeul Cafè sendiri sudah tersebar di semua wilayah di Korea Selatan. Soeul Cafè sudah terdiri dari 20 cabang di setiap kota di Korea Selatan. Ayah dan ibunya tinggal di luar negeri untuk menangani bisnis yang ada di sana. Ayahnya mengutus  Kim Bum untuk mengurus bisnis yg ada di Korea. Ia juga seorang cassanova. Karna yang ia tahu wanita-wanita yg mengejarnya hanya menginginkan hartanya saja. Sampai sekarang ia belum bisa percaya dengan makhluk yg dinamaka WANITA kecuali ibunya. Ia sangat sayang pada ibunya.

#BackToBumsso
Mereka sudah sampai di kantor. Mereka langsung pergi ke ruang rapat.

Di ruang rapat
Kim Bum memberikan sebuah buku agenda kepada So Eun            
“ini adalah agendaku yg dicatat Hye Sun sebelum dia keluar. Tugasmu adalah mencatat semua jadwalku di buku ini. Di buku itu tertulis jadwalku sampai hari ini. Nanti kau catat apa yg akan kita kerjakan besok. Arachi?!?” perintah Kim Bum
“ne, araseo” kata So Eun
“kau pegang itu kapan pun di mana pun jika kau sedang bersama ku” jelas Kim Bum
“ne” kata So Eun
Rapat pun di mulai. Selama rapat, Kim Bum menjelaskan apa yg sedang dilanda perusahaan saat ini, sementara So Eun mencatat jadwal yg berkaitan dg Kim Bum.

1 jam kemudian rapat pun selesai. Kim Bum dan So Eun pergi ke ruangan Kim Bum
“apa jadwalku setelah ini?” tanya Kim Bum
“setelah makan siang, ada pertemuan dengan Presdir dari Kim’s Group dan saat makan malam akan ada acara peresmian Restaurant  Laʃvera (dibaca: Lasvera) cabang ke-19 di Seoul” jelas So Eun
“OK, skarang keita makan siang dulu” kata Kim Bum

Mereka pun jalan ke Restaurant Italy yang berada di sebrang kantor
“kau mau pesan apa So Eun?” tanya Kim Bum
“Saya mau pesan Pasta Cheese Cream dan Mango Juice saja” jawab So Eun
“waw! Selera kita sama So Eun”kata kim bum
“jeongmal? Waw! Kebetulan sekali” kata So Eun sambil tertawa kecil
“Pelayan!” teriak Kim Bum. Tak berapa lama pelayan itu pun datang
“ada yang bisa saya bantu tuan?” tanya pelayan tersebut                                                                      
“saya pesan 2 Pasta Cheese Cream dan 2 Mango Juice” kata Kim Bum
“baik Tuan. Silahkan tunggu”kata pelayan­­
Sambil menunggu pesanan mereka datang, mereka mengobrol
“apa kau memegang undangan peresmian Restautant Laʃvera?” tanya Kim Bum
“ada. Sebentar” kata So Eun sambil mencari undangan tersebut di dalam tasnya
“ini dia Tuan Muda” kata So Eun sambil memberi sebuah undangan yang mewah
“Khamsahamnida” kata Kim Bum
Kim Bum melihat undangan tersebut
“di sini tertulis kalau harus membawa pasangan, karna tema acaranya adalah Soulmate. Menarik sekali” kata Kim Bum sambil tersenyum
“jadi saya tidak ikut?” tanya So Eun
“tentu saja harus ikut” jawab Kim Bum santai
“hah? Waeyo?” tanya So Eun terkejut
“karna kau yang akan menjadi pasanganku. Jadi kau harus ikut”jawab Kim Bum santai
“hah? Pasangannya?” batin So Eun “bukankah Tuan Muda punya pacar?” tanya So Eun
“pacar? Mana mungkin” kata Kim Bum
“mengapa tidak mungkin? Tuan Muda ini tampan, dan baik hati. Mengapa Tuan Muda bilang tidak punya pacar? Lalu siapa wanita-wanita yang suka Tuan Muda bawa pulang ke rumah?” tanya So Eun panjang lebar
“mereka semua pacar hartaku. Aku tidak punya pacar” jawab Kim Bum singkat, jelas, padat, dan santai
“maksudnya?”tanya So Eun
“para wanita yg sering ku bawa setiap hari itu bukan pacarku. Mereka hanya ingin hartaku. Berarti mereka pacar hartaku kan? Buktinya mereka hanya mengejar hartaku, mereka tidak mengejarku” kata Kim Bum
“lalu kenapa Tuan Muda ingin bermain dg mereka?” tanya So Eun
“karna aku kesepian” jawab Kim Bum singkat
“sudahlah jangan dibahas, mau tidak mau kau harus menjadi pasanganku di acara itu” kata Kim Bum tak mau kalah
“baik Tuan Muda” kata So Eun
“Tuan Muda? Jangan panggil aku Tuan Muda!itu terlalu formal. Aku tidak suka itu” kata Kim Bum
“mengapa aku baru menyadarinya?” gumam Kim Bum
“Lalu aku harus memanggilmu apa?” tanya So Eun
“bicara begitu lebih baik. Panggil aku Kim Bum saja” kata Kim Bum
“tapi kan aku lebih muda darimu. Bagaimana kalau Sunbae?” tanya So eun
“terserah kau. Asal jangan panggil aku dengan embel-embel Tuan. Dan jika bicara denganku jangan menggunakan bahasa yg formal. Terdengar mengerikan” kata Kim Bum
“baik Sunbae” kata So Eun

Pesanan mereka pun sampai. Mereka mulai melahap makanan mereka. Saat makan, cream cheese yg dimakan kim bum ada di bibir Kim Bum (alias belepotan)
“kau ini makan seperti anak kecil” kata So Eun sambil membersihkan cream cheese yg ada di bibir Kim Bum 
“gomawoyo” kata Kim Bum gugup “ada apa denganku?”batin Kim Bum
Mereka pun selesai makan. Mereka langsung pergi ke perusahaan Kim’s Group. Di mobil SO Eun memikirkan sesuatu
“tadi apa nama perusahaannya? Kim’s Group? MWO?!? KIM’S GROUP?!? Ya Tuhan!” batin So Eun
Mereka pun sampai di perusahaan tersebut. Kim Bum dan So Eun turun dari mobil dan menuju Receptionist
“selamat siang! Ada yg bisa saya bantu?” tanya Receptionist pada Kim Bum
“saya ingin bertemu Presdir” kata Kim Bum
“apa sudah buat janji?” tanya Receptionist itu
“sudah. Saya janji sesudah makan siang” kata Kim Bum
“untung saja dia tidak mengatakan hal yg tidak-tidak” batin So Eun
 “mari saya antar”kata Receptionist itu
“nona Kim So Eun?” kata Receptionist terkejut
 So eun berusaha mengisyaratkan agar Receptionist itu pura-pura tidak kenal dengannya. Akhirnya Receptionist itu mengerti. Dan Receptionist  itu mengantar mereka ke ruangan Presdir. Tapi Kim Bum bingung mengapa banyak yg menunduk hormat pada So Eun. Tapi Kim Bum tidak terlalu peduli dengan itu.
Akhirnya mereka sampai di depan ruangan Presdir

Tok... tok.... tok....
“masuk” kata orang yang di dalam
“Tuan Presdir, ada yang ingin bertemu,  Presdir dari Soeul Cafè” kata receptionist itu
“iya silahkan masuk” kaya Presdir
“Selamat siang Tuan Presdir” sapa Kim Bum sedangkan So Eun hanya menunduk
“selamat siang Presdir Kim” sapa Presdir. Presdir tercengang melihat So Eun
“So Eun?!?” ucap Presdir pelan


TBC


Kenapa Presdir bisa kenal sama So Eun? Di tunggu aja part 2nya

Annyeong!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar