Jumat, 15 Juli 2011

[BERITA] Lee Minho Bertemu Dengan Produser Hollywood




Dengan berakhirnya “City Hunter” dalam dua minggu, kemungkinan Lee Minho akan segara terbang ke Hollywood! Baru-baru ini Terence Chang seorang produser Hong Kong – Amerika terbang ke Korea untuk bertemu aktor terkenal. Meskipun belum ada hal yang resmi untuk diberitahukan, tapi pertemuan tersebut sudah menimbulkan banyak spekulasi tentang kemungkinan Lee Minho berkarir di Tinseltown (Hollywood).
Produser terkenal tersebut secara khusus mengunjungi lokasi syuting “City Hunter” untuk melihat proses syuting dan juga berbincang-bincang dengan Park Minyoung sebelum bertemu dengan Lee Minho. Perwakilan dari starhaus Entertainment menyatakan, “Dengan ketenaran Lee Minho yang meningkat di luar negeri, khususnya di China, Tuan (Terence) Chang tertarik dengan Lee Minho dan meminta untuk bertemu. Tuan Chang memuji Lee Minho dengan mengatakan aslinya Lee Minho terlihat lebih baik dan seorang aktor yang dapat menantang dirinya sendiri tanpa henti.”
Lee Minho berkomentar, “Karena aku sedang syuting jadi sibuk sekali, tapi aku merasa sangat beruntung dan berterima kasih karena produser terkenal seperti itu datang ke Korea untuk bertemu denganku. Aku akan terus bekerja keras dan mempersiapkan diri (belajar bahasa asing dan hal lainnya) agar bisa sukses di luar negeri.”
Terence Chang dikenal memproduseri film sukses seperti “Mission: Impossible II” (2000) yang dibintangi Tom Cruise, “FACE/OFF,’ (1997) dibintangi John Travolta dan Nicolas Cage, “Broken Arrow” (1996), dibintangi John Travolta dan Christian Slater, dan sebagainya. Dia juga salah satu teman lama dari John Woo yang juga merupakan produser yang disukai. Saat ini, produser terkenal tersebut sedang bekerja dengan sutradara Korea yaitu John Lee (Lee Jaehan) dalam memproduseri film Hollywood “The Killer,” (2011) yang dibintngi Jung Woo-sung, Sementara itu “City Hunter” masih mendapatkan rating tertinggi dengan 19.9% (AGB Nielsen) untuk episode tadi malam. Kemudian diikuti dengan Romance Town 11.6% dan Heartstrings dengan 6.2%. City Hunter episode 16 akan tayang malam ini tanggal 14 Juli di SBS jam 9:55 malam waktu setempat.
Terjemahan bahasa Inggris: hotshotlover30@soompi
Terjemahan bahasa Indoensia: minoz-indonesia.com
———————————————–
Sekedar fakta lucu, awalnya City Hunter itu akan dibuat sekitar tahun 2008 dan yang akan memerankan tokoh Ryo Saeba (Lee Yunseong) itu Jung Woosung. Tapi entah kenapa tiba-tiba City Hunter batal diproduksi pada tahun itu. Dan akhirnya tahun 2011 ini mereka berhasil memproduksi City Hunter dengan bintang utamanya Lee Minho. ^^

Senin, 11 Juli 2011

My Destiny Part 1


Author                  : Dian P.P
Cast                      : Kim Bum & Kim So Eun
Main Cast             : Im Yoona, Goo Hye Sun,
Type                      : Sequel
Genre                    : Romantic, Friendship, Family



Annyeonghaseo?!? Ini Cuma sekedar iseng. Jadi silahkan dibaca
Happy Reading!



Di pagi hari, di sebuah kamar yang cukup mewah untuk seorang pelayan rumah, ada seorang wanita cantik yang sedang tertidur pulas. Ia bernama Kim So Eun. Tiba-tiba datang seorang kepala pelayan bernama Im Yoona membangunkan tidur So Eun yg pulas.

 “KIM SO EUN!!!” geram Yoona
“siapa sih pagi-pagi sudah....” omongan So Eun terpotong karna melihat Yoona yg sudah geram
“kau mau bicara apa So Eun?” tanya Yonna dg tampang marah
“mianhe noona. Aku kesiangan lagi. Mianhe...” ucap So Eun
“tidak ada waktu untuk minta maaf. Sekarang kau mandi dan beres-beres. Setelah itu kau ke ruanganku. Araso?!?” kata Yoona
“Ne, araso” kata So Eun lesu

Yoona pergi ke ruangannya. Sedangkan So Eun bingung apa yg dilakukan Yoona nanti. Dan So Eun tak bisa tenang
“OMO! Bagaimana ini? Apa yg akan noona lakukan padaku yah? Tuhan, tolonglah aku!”

20 menit kemudian...                                                                                                                                                                             So Eun telah selesai mandi. So Eun menggunakan seragam pelayannya dan langsung pergi ke ruangan Yoona
“Ya Tuhan, semoga aku tidak dipecat” batin So Eun
So Eun tlah sampai di ruangan Yoona. Perasaan  So Eun sangat tidak enak. Karna yang ada didalam pikirannya hanyalah dia akan di pecat hari ini
“ada yg bisa saya bantu noona?” tanya So Eun dengan nada hati-hati
“kau sudah datang?” tanya Yoona sambil memutar kursi putarnya. Sedangkan So Eun hanya terdiam
“mulai sekarang kau akan menjadi asistant dan pelayan pribadi Tuan Muda Kim Bum. Karna asistant beliau yang dulu mengundurkan diri karna menikah. Aku menujukmu karna hasil pekerjaanmu cukup memuaskan. Dibanding pelayan-pelayan yg lain maksudku. Aku sudah menaikkan sedikit pangkatmu diatasku. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini. Arachi?!?” jelas Yoona
“tapi noona, aku terima jika aku menjadi pelayan pribadi Tuan Muda Kim Bum. Tapi aku tak pantas menjadi seorang asistant. Apa kata Tuan Muda nanti? Aku tidak punya pengalaman sebagai asistant” protes So Eun
“tidak ada tapi-tapian. Mau tidak mau kau harus jadi asistant dan pelayan pribadi Tuan Muda Kim Bum. Sekarang kau ganti bajumu” kata Yoona sambil memberikan 1 pakaian yg cocok untuk seorang asistan
“ne. Araseo” kata So Eun pasrah

So Eun telah mengganti pakaiannya. Dia sangat takut dengan majikannya itu (Kim Bum). Entah mengapa So Eun takut dengan Tuan Mudanya itu.
Yoona mengantarkan So Eun ke ruangan pribadi Kim Bum. Sesampainya di ruangan tersebut, Kim Bum terlihat sedang sibuk membereskan dokumen-dokumen yang akan dibawanya.

“Tuan Muda, saya sudah menemukan asistant Tuan Muda yang baru. Dia juga akan menggantikan pelaya pribadi Tuan Muda yg keluar kemarin” ucap Yoona
“Namanya Kim So Eun. Dia yang akan menggantikan Hye Sun sekarang” lanjutnya
“Annyeonghaseo?!? Cheonun Kim So Eun imnida” kata So eun mengucapkan salam perkenalan
Kim Bum masih sibuk dengan aktivitasnya. Sampai-sampai ia tidak melihat wajah Yoona dan So Eun. Ia hanya mendengarkan dengan seksama
“ah, ya. Kau boleh pergi Yoona” perintah Kim Bum yg masih sibuk (lagi)
So Eun mulai melakukan pekerjaannya
“ada yang bisa saya bantu Tuan Muda?” tanya So Eun lembut. Kim Bum masih belum melihat wajah So Eun
“tolong bawakan semua dokumen yang ada di meja itu. Bawa itu ke mobil dan siapkan mobilnya. Karna mau ada rapat hari ini. Setelah siap semua laporkan padaku”perintah Kim Bum yg masih sibuk memandang dokumen-dokumennya
“baik Tuan Muda” jawab So Eun

So Eun melaksanakan perintah Kim Bum. So Eun membawa dokumen-dokumen yg dimaksud Kim Bum dan menyiapkan mobil. Sementara Kim Bum baru selesai dari pekerjaannya setelah  So Eun keluar dari ruangannya. Kim Bum merebahkan tubuhnya ke sofa yang ada di dekat meja kerjanya.

“aaaah... melelahkan sekali. Sebaiknya aku tidur sebentar” gumam Kim Bum lalu tertidur

So Eun kembali ke ruangan Kim Bum. Lalu So Eun mengetuk pintu ruangan tersebut

Tok... tok... tok...
“Tuan Muda?”
“....”
“Tuan Muda?”
“...”                                                                                                                                             
“Tuan Muda”
“...”
“mengapa tidak ada yang menjawab? Apa terjadi sesuatu dg Tuan Muda?” gumam So Eun khawatir
Akhirnya So Eun memberanikan diri untuk masuk ke ruangan Kim Bum. Ia melihat pemandangan yg sangat menggemaskan. Karna Kim Bum sedang tertidur
“woaahh... mukanya imut sekali. Seperti bayi. Hihihi..”gumam So Eun dg nada rendah
So Eun berniat untuk membangunkan Kim Bum. Tetapi ia tidak tega, karna Tuan Mudanya terlihat sangat lelah. Tapi apa boleh buat? Ia harus rapat hari ini. Mau tidak mau, tega tidak tega So Eun membangunkan Kim Bum. Karna Kim Bum tertidur di sofa, So Eun merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan sofa.
“Tuan Muda” panggil so eun lembut
“eemmm” gumam Kim Bum yg masih tertidur. Kedengarannya manja
“Tuan Muda, bangun! Bukankah kita harus rapat hari ini?”
“iya” kata Kim Bum. Kim Bum pun bangun. Dan ia terkejut
“KYAAAAA”teriak Kim Bum. So Eun jadi ikut terkejut
“siapa kau?”tanya Kim Bum sambil menunjuk So Eun
“Tuan Muda, Saya Kim So Eun. Saya asistant Tuan Muda yang baru. Apa Tuan Muda tidak ingat? Padahal baru tadi aku memperkenalkan diri” kata So Eun sambil tersenyum
“mianhe.. tadi aku tidak melihat wajahmu saat kau memperkenalkan diri. Sekali lagi mianhe...” ucap Kim Bum
“tidak perlu seperti itu Tuan Muda. Saya mengerti kesibukan anda, jadi wajar-wajar saja. Harusnya saya yang minta maaf karna telah mengejutkan Tuan Muda” kata So Eun dg nada sopan
“ya sudah. Saatnya kita berangkat”kata kim bum

Kim Bum berjalan di depan sementara So Eun di belakangnya. Mereka jalan menuju mobil lalu berangkat ke kantor
Kim Bum adalah pewaris dari pemilik cafè yang bernama ‘Soeul Cafè’. Soeul Cafè sendiri sudah tersebar di semua wilayah di Korea Selatan. Soeul Cafè sudah terdiri dari 20 cabang di setiap kota di Korea Selatan. Ayah dan ibunya tinggal di luar negeri untuk menangani bisnis yang ada di sana. Ayahnya mengutus  Kim Bum untuk mengurus bisnis yg ada di Korea. Ia juga seorang cassanova. Karna yang ia tahu wanita-wanita yg mengejarnya hanya menginginkan hartanya saja. Sampai sekarang ia belum bisa percaya dengan makhluk yg dinamaka WANITA kecuali ibunya. Ia sangat sayang pada ibunya.

#BackToBumsso
Mereka sudah sampai di kantor. Mereka langsung pergi ke ruang rapat.

Di ruang rapat
Kim Bum memberikan sebuah buku agenda kepada So Eun            
“ini adalah agendaku yg dicatat Hye Sun sebelum dia keluar. Tugasmu adalah mencatat semua jadwalku di buku ini. Di buku itu tertulis jadwalku sampai hari ini. Nanti kau catat apa yg akan kita kerjakan besok. Arachi?!?” perintah Kim Bum
“ne, araseo” kata So Eun
“kau pegang itu kapan pun di mana pun jika kau sedang bersama ku” jelas Kim Bum
“ne” kata So Eun
Rapat pun di mulai. Selama rapat, Kim Bum menjelaskan apa yg sedang dilanda perusahaan saat ini, sementara So Eun mencatat jadwal yg berkaitan dg Kim Bum.

1 jam kemudian rapat pun selesai. Kim Bum dan So Eun pergi ke ruangan Kim Bum
“apa jadwalku setelah ini?” tanya Kim Bum
“setelah makan siang, ada pertemuan dengan Presdir dari Kim’s Group dan saat makan malam akan ada acara peresmian Restaurant  Laʃvera (dibaca: Lasvera) cabang ke-19 di Seoul” jelas So Eun
“OK, skarang keita makan siang dulu” kata Kim Bum

Mereka pun jalan ke Restaurant Italy yang berada di sebrang kantor
“kau mau pesan apa So Eun?” tanya Kim Bum
“Saya mau pesan Pasta Cheese Cream dan Mango Juice saja” jawab So Eun
“waw! Selera kita sama So Eun”kata kim bum
“jeongmal? Waw! Kebetulan sekali” kata So Eun sambil tertawa kecil
“Pelayan!” teriak Kim Bum. Tak berapa lama pelayan itu pun datang
“ada yang bisa saya bantu tuan?” tanya pelayan tersebut                                                                      
“saya pesan 2 Pasta Cheese Cream dan 2 Mango Juice” kata Kim Bum
“baik Tuan. Silahkan tunggu”kata pelayan­­
Sambil menunggu pesanan mereka datang, mereka mengobrol
“apa kau memegang undangan peresmian Restautant Laʃvera?” tanya Kim Bum
“ada. Sebentar” kata So Eun sambil mencari undangan tersebut di dalam tasnya
“ini dia Tuan Muda” kata So Eun sambil memberi sebuah undangan yang mewah
“Khamsahamnida” kata Kim Bum
Kim Bum melihat undangan tersebut
“di sini tertulis kalau harus membawa pasangan, karna tema acaranya adalah Soulmate. Menarik sekali” kata Kim Bum sambil tersenyum
“jadi saya tidak ikut?” tanya So Eun
“tentu saja harus ikut” jawab Kim Bum santai
“hah? Waeyo?” tanya So Eun terkejut
“karna kau yang akan menjadi pasanganku. Jadi kau harus ikut”jawab Kim Bum santai
“hah? Pasangannya?” batin So Eun “bukankah Tuan Muda punya pacar?” tanya So Eun
“pacar? Mana mungkin” kata Kim Bum
“mengapa tidak mungkin? Tuan Muda ini tampan, dan baik hati. Mengapa Tuan Muda bilang tidak punya pacar? Lalu siapa wanita-wanita yang suka Tuan Muda bawa pulang ke rumah?” tanya So Eun panjang lebar
“mereka semua pacar hartaku. Aku tidak punya pacar” jawab Kim Bum singkat, jelas, padat, dan santai
“maksudnya?”tanya So Eun
“para wanita yg sering ku bawa setiap hari itu bukan pacarku. Mereka hanya ingin hartaku. Berarti mereka pacar hartaku kan? Buktinya mereka hanya mengejar hartaku, mereka tidak mengejarku” kata Kim Bum
“lalu kenapa Tuan Muda ingin bermain dg mereka?” tanya So Eun
“karna aku kesepian” jawab Kim Bum singkat
“sudahlah jangan dibahas, mau tidak mau kau harus menjadi pasanganku di acara itu” kata Kim Bum tak mau kalah
“baik Tuan Muda” kata So Eun
“Tuan Muda? Jangan panggil aku Tuan Muda!itu terlalu formal. Aku tidak suka itu” kata Kim Bum
“mengapa aku baru menyadarinya?” gumam Kim Bum
“Lalu aku harus memanggilmu apa?” tanya So Eun
“bicara begitu lebih baik. Panggil aku Kim Bum saja” kata Kim Bum
“tapi kan aku lebih muda darimu. Bagaimana kalau Sunbae?” tanya So eun
“terserah kau. Asal jangan panggil aku dengan embel-embel Tuan. Dan jika bicara denganku jangan menggunakan bahasa yg formal. Terdengar mengerikan” kata Kim Bum
“baik Sunbae” kata So Eun

Pesanan mereka pun sampai. Mereka mulai melahap makanan mereka. Saat makan, cream cheese yg dimakan kim bum ada di bibir Kim Bum (alias belepotan)
“kau ini makan seperti anak kecil” kata So Eun sambil membersihkan cream cheese yg ada di bibir Kim Bum 
“gomawoyo” kata Kim Bum gugup “ada apa denganku?”batin Kim Bum
Mereka pun selesai makan. Mereka langsung pergi ke perusahaan Kim’s Group. Di mobil SO Eun memikirkan sesuatu
“tadi apa nama perusahaannya? Kim’s Group? MWO?!? KIM’S GROUP?!? Ya Tuhan!” batin So Eun
Mereka pun sampai di perusahaan tersebut. Kim Bum dan So Eun turun dari mobil dan menuju Receptionist
“selamat siang! Ada yg bisa saya bantu?” tanya Receptionist pada Kim Bum
“saya ingin bertemu Presdir” kata Kim Bum
“apa sudah buat janji?” tanya Receptionist itu
“sudah. Saya janji sesudah makan siang” kata Kim Bum
“untung saja dia tidak mengatakan hal yg tidak-tidak” batin So Eun
 “mari saya antar”kata Receptionist itu
“nona Kim So Eun?” kata Receptionist terkejut
 So eun berusaha mengisyaratkan agar Receptionist itu pura-pura tidak kenal dengannya. Akhirnya Receptionist itu mengerti. Dan Receptionist  itu mengantar mereka ke ruangan Presdir. Tapi Kim Bum bingung mengapa banyak yg menunduk hormat pada So Eun. Tapi Kim Bum tidak terlalu peduli dengan itu.
Akhirnya mereka sampai di depan ruangan Presdir

Tok... tok.... tok....
“masuk” kata orang yang di dalam
“Tuan Presdir, ada yang ingin bertemu,  Presdir dari Soeul Cafè” kata receptionist itu
“iya silahkan masuk” kaya Presdir
“Selamat siang Tuan Presdir” sapa Kim Bum sedangkan So Eun hanya menunduk
“selamat siang Presdir Kim” sapa Presdir. Presdir tercengang melihat So Eun
“So Eun?!?” ucap Presdir pelan


TBC


Kenapa Presdir bisa kenal sama So Eun? Di tunggu aja part 2nya

Annyeong!

Selasa, 05 Juli 2011

Kim Beom Facebook Event












Hello, fans! ^^
The winners of Kim Beom's Signature has been just sent out today.
Congratulations once again to all the winners.
Stay tuned for this month's Facebook Event.

cr : Kim Beom's fanpage

Kim Beom-Barista









Kim Beom has turned into a barista at Cafe Ring Pang Donuts.^_^
Cre: Kim Beom's fanpage

Minggu, 03 Juli 2011

K-Drama 'City Hunter'

City Hunter episode 1

Genre : Romance
Episode : 20
Produksi : SBS, 25 Mei s/d 28 Juli 2011
Tayang : Rabu-Kamis, pk 21:55

Sutradara : Jin Hyuk
Screenwriter : Hwang Eun Kyung, Choi Soo Jin
Based on manga by Tsukasa Hojo

Cast :
Lee Min Ho as Lee Yoon Sung
Park Min Young as Kim Na Na
Lee Joon Hyuk as Kim Young Joo
Hwang Sun Hee as Jin Soo Hee
Goo Ha Ra as Choi Da Hye

Kim Sang Joong as Lee Jin Pyo
Chun Ho Jin as Choi Eung Chan
Kim Sang Ho as Bae Shik Joong
Park Sang Min as Park Moo Yul
Kim Mi Sook as Lee Kyung Hee
Lee Seung Hyung as Song Young Duk
Yang Jin Sung as Shin Eun Ah
Lee Kwang Soo as Go Ki Joon
Kim Byung Choon as Jang Woo Hyun
Shin Young Jin as Kim Mi Ok
Lee Hyo Jung as Lee Kyung Wan
Choi Jung Woo as Chun Jae Man
Choi Il Hwa as Kim Jong Shik
Choi Sang Hoon as Seo Yong Hak

Episode 1

Seorang wanita berjuang untuk melahirkan di Rumah Sakit. Detak jantung bayinya mulai melemah, dokter meminta wanita itu mendorong sekali lagi. Jika tidak keluar juga mereka akan siap operasi. Sepertinya ini ibu tokoh utama kita.

Kita loncat ke Birma, 9 Oktober 1983 (Ternyata peristiwa ini nyata, yaitu percobaan pembunuhan Presiden Korea Selatan Chun Doo Hwan. Membunuh 21 orang dan melukai 46 orang. cek Wikipedia untuk kisah lengkapnya.).
Percobaan pembunuhan ini dilakukan oleh Korea Utara.

Dua agen Korsel, Lee Jin Pyo dan Park Mu Yeol sedang menunggu rombongan Presiden Chun. Rencananya, Presiden akan meletakkan karangan bunga di Makam Pahlawan.

Sepertinya rombongan itu sedikit terlambat. Tidak lama rombongan mobil masuk ke dalam taman makam Pahlawan.

Sebuah tangan diperlihatkan menekan detonator dan BOOM!! Ada ledakan besar!
Dua agen Korsel itu selamat dan memeriksa keadaan sekitar. Banyak mayat bergelimpangan dan orang-orang yang terluka.

Bayi itu lahir. Selamat, kata dokter. Bayinya lelaki.

Berita pengeboman di Birma itu langsung menjadi head line di Korea Selatan.

Ini adalah berita penting. Presiden yang menghadiri pertemuan Aung Sang telah dibom. Dalam serangan itu seorang bodyguard dan 16 reporter terbunuh. 4 rakyat Birma meninggal dalam ledakan. Pencarian Presiden masih dilakukan setelah ledakan di Aung San.
Pemerintah Aung Sang, Birma sedang melakukan peringatan istimewa di Taman Makam Pahlawan. Kami ada dalam kondisi berduka.

Wanita yang mendengar berita itu langsung syok. Dia adalah istri Park Mu Yeol. Ayah kandung Lee Yoon Sung (Min Ho).

Korea Selatan berduka. Lima politisi penting Korsel langsung mengadakan pertemuan, wow..semua aktor paruhbaya keren muncul disini. Mereka jelas marah dengan apa yang terjadi.

Ini gila, hanya beberapa hari setelah pemimpin Soviet turun. Orang2 yang tertangkap adalah mereka yang direkrut untuk meletakkan bom. Bahkan Militer Korut mengakui kalau tim itu berasal dari agen mereka. Tugas mereka adalah membunuh Presiden.
Beraninya mereka! Mereka ingin perang. Ini memalukan bagi negara kita.
Lalu salah seorang tanya pada pemimpin, apa rencanamu?

Choi Eung Chan : Baiklah, kita akan menyerang juga. Apa kalian semua setuju?
Tiga langsung setuju, tapi satu politisi sepertinya kurang senang.

Choi menemui dua agen Korsel Lee Jin Pyo dan Park Mu Yeol. Choi berkata kalau teroris yang menyerang Aung San harus dihukum atas nama Korsel, meskipun Presiden tidak setuju. Tapi mereka harus membalasnya.
Choi : Di seluruh Korsel hanya ada 5 orang yang tahu mengenai ini.

Kedua agen tanya, apa rencananya?
Choi : Menyusup ke Pyongyang.

Rencananya, kedua agen itu harus memimpin pasukan untuk membunuh 30 Jenderal Korea Utara. Untuk membalas kematian puluhan pejabat Korea Selatan.

Mu Yeol mengunjungi istrinya, Kyung Hee. Mu yeol datang bersama Jin Pyo. Mu Yeol menggendong putranya untuk pertama kalinya.
Mu Yeol : Sayang, aku ayahmu. Kudengar kau tidak keluar dengan cepat. Ibumu harus kerja keras.

Jin Pyo memberikan bunga, kalian berdua sudah jadi orang tua. Dan memuji Kyung Hee, kau sudah kerja keras.
Mu Yeol : Hei! dia kakak iparmu.

Kyung hee berterima kasih karena mereka sudah kembali dengan selamat. Aku melihat berita, kau tidak tahu betapa cemasnya aku.
Jin Pyo : Jangan cemas, aku baik-baik saja.
Mu Yeol kesal, dasar gila! kenapa istriku harus mencemaskanmu?

Kyung Hee geli dan menghibur Jin Pyo, aku tahu kau sekuat suamiku. Jin Pyo mengeluh, aku benar2 patah hati. Aku harus menikah tahun ini.
Jin Pyo minta Mu yeol menjaga keluarganya. Jin Pyo harus pergi. Tapi Mu Yeol ingin ikut. Kita pergi bersama.

Mu Yeol minta maaf pada Kyung Hee karena dia harus pergi lagi. Kyung Hee kaget, kemana? Park Mu Yeol!
Mu Yeol janji akan segera kembali. Kyung Hee tanya, kapan? Mu Yeol tidak bisa menjawab, hanya berkata akan segera memberi nama putra mereka setelah dia pulang.
Kyung Hee : Bukan ke tempat berbahaya kan?

Mu Yeol : Jangan cemas. Aku akan segera kembali ke sisimu dan putra kita. (yang tidak pernah dia tepati)
Mu Yeol melepaskan tangan istrinya dan Kyung Hee terlihat enggan melepaskannya.

Mereka bersiap untuk menyusup ke Korut. Dua agen itu mengumpulkan pasukan. Ahli ledakan, sersan Lee Min Gu, Pengendali jarak jauh, Sersan Song Ho Yeol. Ahli IT Kopral Park Ji Gwon.
Mereka harus menyamar menjadi orang Korut dan membunuh pejabat tinggi Korut.

Choi datang. Semua menghormat. Choi Eung Chan memberikan semangat nasionalismu untuk mereka.
Choi : Kalian semua pantas menjadi pemimpin. Secepat mungkin, temukan identitas mata-mata yang dikirim oleh Korut. Aku bangga pada kalian. Kalian melakukan ini demi ibu pertiwi. aku Choi Eung Chan, tidak akan peduli apa yang terjadi. Meskipun kalian mempertaruhkan nyawa kalian, kalian harus memastikan kalau kalian akan menyelesaikan tugas secara baik dan kembali dengan selamat.

Mereka harus berkumpul di Pelabuhan Nampo dan Choi janji akan mengirim kapal selam untuk membawa mereka kembali.

Pyongyang

Pasukan itu berhasil menyusup dan mulai melakukan pembunuhan. Mereka bergegas ke pantai menunggu kapal.
Meskipun Moo yeol tertikam tapi Jin Pyo berhasil membunuh orang itu dan menyelamatkan Moo Yeol.

Seoul

Choi Eung Chan gelisah, Presiden Chun tidak menyetujui misi ini, jadi tidak akan mengirim pasukan pendukung.

Choi bingung, lalu apa yang terjadi dengan orang2 yang kita kirim?
Rekan2 Choi mengusulkan untuk menghabisi mereka. Choi tidak setuju, kita sudah mengirim kapal selam ke Pelabuhan Nampo. Choi ingin menemui Presiden.

Mereka menahan Choi, jika mereka melakukan kekerasan, itu akan membuat suasana semenanjung Korea semakin tegang. Apalagi Korsel harus memenuhi perjanjian pertahanan keamanan tiga negara, bersama Jepang dan Amerika. Amerika sangat keras dalam hal ini.

Choi marah, orang2 yang kita kirim, apa kita akan membiarkan mereka dibunuh oleh orang2 Korut?
Semua membujuk Choi. Jadi intinya tim yang dikirim akan dibiarkan terbunuh untuk melenyapkan bukti. (mirip wo sh shei-nya Jackie Chan)

Choi marah, kalian semua mudah sekali melupakan yang terjadi. Apa kalian bisa jujur? kalian semua takut tanggung jawab dan jangan bilang kalian memintaku untuk mengorbankan nyawa 21 orang lagi?!
Semua ingin menghabisi tim itu untuk menyembunyikan misi ini dari orang-orang.

Nampo,
Kapal selam tiba, tim yang menunggu di pantai mulai berenang ke arah kapal selam. Tim pertama memanjat naik. Tapi mereka mulai ditembaki oleh sniper misterius. Tidak kecuali Park Mu Yeol dan Lee Jin Pyo.
Jin Pyo kaget, kenapa? kenapa? kita ada di pihak yang sama!!! Mu Yeol sempat berpandangan mata dengan sniper-nya.

Mu Yeol menjadikan dirinya tameng dan menyelamatkan nyawa Jin Pyo.
Mu Yeol mendorong Ji Pyo semakin dalam menyelam ke dasar laut. Membiarkan dirinya ditembaki. Jin Pyo panik, Mu yeol! Mu Yeol!

Kapal Selam itu meninggalkan mereka. Jin Pyo muncul di permukaan dan jelas melihat kapal itu kembali ke laut Korea Selatan. Sementara mayat-mayat tentara Korea Selatan dibiarkan terapung di laut Korea Utara. Harus diakui ini benar2 menyakitkan.

Mu yeol : Aku sudah ditikam, aku tidak akan bertahan. Kau harus hidup, Aku titip Kyung hee dan putraku. Kau harus tetap hidup dan menjaga mereka untuk aku.
Jin Pyo menangis, Mu yeol..Mu Yeol!!
Mu Yeol : Aku menyayangimu, temanku.
Mu Yeol menghembuskan nafas terakhirnya.

Jin Pyo menangis dan melepaskan mayat Mu Yeol yang tenggelam perlahan ke dasar laut dengan penghormatan terakhir. Wow..ini benar2 perpaduan Titanic dengan Bad Guy. You have to watch it guys, so heartbreaking.

Jin Pyo murka! Dia berenang kembali ke pantai Korsel.

Choi Eung Chan mendapat informasi kalau tim yang dikirim sudah mati semua. Semua dokumen juga sudah dilenyapkan. Semua minta Choi merahasiakan misi ini hanya diantara mereka berlima saja. Semua mengerti dan pergi meninggalkan Choi.

Choi sendirian dan tiba-tiba sebuah pisau mengancam lehernya. Lee Jin Pyo muncul di belakang Choi! Keren...cepat sekali dia!

Jin Pyo : Aku melihat bunga mugung/ mugunghwa dimana-mana (bunga nasional Korsel), jika kau menciumnya terus, aromanya akan jadi busuk. Sepertinya kau punya sedikit kesadaran. Kau juga punya nyali untuk menyimpan tag-name mereka? (tag nama yang biasa dimiliki anggota militer)
Apa kau pikir kau bisa hidup tenang? Aku sudah datang untuk mengambilnya.

Choi : Aku minta maaf. Kami benar2 tidak punya pilihan lain. Aku minta maaf.
Jin Pyo murka : 20! di depan mataku, rekan-rekanku ditembaki sampai mati. Tidak mudah melawan musuh. Aku pikir kalian datang menyelamatkan kami.

Choi minta maaf, semua ini demi perjanjian tiga negara. Kami memilih keselamatan diri sendiri dibanding ke-21 pasukan kami. Kami mendasarkan keputusan dengan pengaruh dari Amerika. Mereka bisa menggunakan senjata nuklir untuk melindungi kami. Ini untuk membangun kerjasama antara Korsel dengan sekutu yang lebih kuat, mereka akan jadi aset jika kita bisa menggunakan kekuatan militer sekutu kita untuk mendukung kita.

Jin Pyo : Kau melakukan ini demi mendapat kekuasaan yang lebih besar, iya kan?
Kau tahu, kami mungkin bisa menyerahkan nyawa kami untuk negara. Tapi jelas, kami tidak akan mengorbankan nyawa demi pejabat. Kupikir kalian akan mendukung kami dalam misi kami. Kau beruntung. Kau hanya duduk disini sementara kau memerintah yang lain dan kami mengorbankan nyawa kami.
Apa yang akan kau lakukan sekarang untuk semua nyawa yang sudah hilang?!

Choi : Bunuh saja aku.

Ada ketukan di pintu. Kepala Departemen? Apa kau didalam?
Jin Pyo menyelinap pergi lewat jendela. Staf Choi heran anginnya keras, kenapa jendelanya terbuka?

Choi berkata dia merasa sedikit sumpek. Lalu ia menemukan pesan dengan pisau tertancap di mejanya : 20 orang dikhianati oleh negaranya sendiri. Aku pasti akan mengambilnya kembali".

Jin Pyo pergi ke rumah sahabatnya, Mu Yeol. Ia mengamati Kyung Hee. Anjing mereka menggonggong dan Kyung Hee melihatnya. Jin Pyo segera mengambil bayi Kyung Hee.

Kyung Hee kembali dan bayinya sudah hilang. Hanya ada surat, Mu yeol sudah mati. Aku akan mengambil anak ini dan membesarkannya. Tanpa anak ini, kau akan bisa menemukan kebahagiaanmu sendiri. Mulailah dari awal lagi. Kau harus bahagia.
Kyung Hee panik dan lari mencari bayinya, anakku..anakku, tapi tidak ada jejak Jin Pyo dimanapun.

Jin Pyo membawa bayi itu pergi meninggalkan Korea dengan perahu motor.
Bayi itu menangis terus dan seorang wanita membantu Jin Pyo menenangkannya.

Jin Pyo mengamati foto mereka ber-empat, Mu Yeol, Kyung Hee, Choi Eung Chan dan dirinya. Ia bersumpah : Mu Yeol, aku ambil anak ini dan akan aku akan memberinya nama. Bukan sebagai Park Lee, tapi namanya Lee Yoon Sung. Aku akan membawanya. Ini adalah salah satu pembalasan dendam paling kejam, karena itulah alasan aku hidup.

10 tahun kemudian. Lokasi : Sebelah Utara segitiga emas, Asia Tenggara. Thailand

Jin Pyo menjelma jadi bos mafia obat bius. Jin Pyo dengan gajahnya melihat anak buahnya menjual obat bius ke Korea.
Dengan dingin JinPyo berkata : Aku sudah bilang kau bisa menjual ke mana saja selain Korea Selatan.
Jin pyo langsung mengeksekusi pria itu.

Yoon Sung kecil belajar menembak dan dia dengan bangga berkata ke Jin Pyo, ayah! Ayah, keahlianku menembak sudah semakin bagus, iya kan?
Jin Pyo mengajar Yoon Sung dengan keras, ia menunjuk, kepala, leher, dada! Jika tidak maka kau yang akan mati.

Anak buah Jin pyo mendekat dan berkata kalau sebagian besar anak tidak mengenai sasaran. Yoon Sung ini benar2 bagus. Jin Pyo tidak tergerak, dia menyuruh anak buahnya membawa Yoon Sung latihan bela diri.

Yoon Sung latihan bela diri, dia sudah kerja keras, tapi Jin Pyo hanya teriak, apa hanya seperti itu saja? Lakukan dengan benar!

Malamnya, Yoon Sung pulang dan dia membuka laci ayahnya. Di dalam, ada foto Jin Pyo, Mu Yeol, Kyung Hee dan bahkan Choi Eung Chan.
Jin Pyo marah, apa yang kau lakukan? berikan padaku.

Yoon Sung : Apa ini...ibu? ibuku? pasti menyenangkan kalau aku punya ibu seperti Muong Surin. Kenapa aku tidak punya ibu?
Yoon Sung memohon untuk melihat foto itu lagi.

Jin Pyo berkata kalau ibu Yoon Sung sudah meninggal. Lalu merobek foto itu. Yoon Sung lari ke hutan sambil menangis sedih.

Yoon Sung melihat seorang ibu (wanita yang menggendongnya ketika bayi di perahu) bersama anaknya. Wanita itu tampak baik hati, dia meminta Yoon Sung datang, Poo Chai, ayo kesini.
Yoon Sung mendekat dan berbaring di pangkuan wanita itu. Kasihan anak ini.

Yoon Sung menghabiskan waktunya untuk main dengan gajahnya di sungai, ia duduk di punggung gajah.

Lalu waktu berlalu dan dia tumbuh jadi Lee Min ho hahaha...

Di perkampungan Jin Pyo terjadi ledakan dan dia mendengar dari radio kalau seekor monyet sudah menginjak ranjau, Jin Pyo teriak, Poo Chai!!! itu nama panggilan Yoon Sung di Thailand.
Jin Pyo teriak2 mencari Poo Chai, dan dia kesal sekali karena tidak menemukan anaknya itu.

Poo Chai kita sedang pesiar bersama teman-temannya, mereka naik perahu dan melihat-lihat desa. Sempat mencuri buah, dan menikmati pemandangan.

Yoon Sung tiba2 mendengar teriakan dalam bahasa Korea dan dia ingin tahu. Yoon Sung melihat seorang paman yang terancam dipotong jarinya di lokasi perjudian pinggir kampung.

Yoon Sung melemparkan apel ke arah preman kampung itu. (Oh jadi ingat Moon Jae Shin) keren...tepat sasaran.
Preman itu marah, apalagi Yoon Sung tersenyum pada mereka. Yoon Sung tidak berhenti, tapi melemparkan apel lain ke wajah bos mereka.

Yoon Sung segera berurusan dengan preman2 itu, lalu mendekati paman Korea itu, Ajussi! Kau orang Korea kan?
Paman itu ketakutan, ya.

Yoon Sung : Itu hebat! Kau adalah orang Korea pertama yang kulihat.
Paman itu kaget, kau, kau kau..juga orang Korea?

Yoon Sung segera mengajak paman itu lari. Keduanya lari melalui pasar, termasuk menabrak penjual ular phiton, ini mungkin untuk membuktikan kalau Lee Min ho tidak takut memegang ular haha..Mereka lari dengan merampas perahu.
Paman itu tanya, kita mau kemana?

Yoon Sung membawa paman itu ke rumah ayahnya. Jin Pyo tentu saja murka dan menampar Yoon Sung. Kau meninggalkan perkampungan lagi. Apa yang akan kita lakukan jika kau tanpa sengaja menginjak ladang ranjau? Dan juga, meskipun kau membantu seseorang, membawa orang luar masuk perkampungan ini benar2 terlarang. Kau tahu itu, iya kan?

Yoon Sung : Nyawanya terancam, bagaimana aku bisa meninggalkannya sendiri? Lagipula, dia orang Korea Selatan!
Jin Pyo : Aku tidak peduli meskipun nyawanya dalam bahaya. Jika dia bisa lolos dari sana, dia harus mati disini! Dia harus mati sekarang.

Paman itu ketakutan. Jin Pyo dengan bengis tanya, kau! Apa yang bisa kau lakukan?
Paman itu langsung menjawab : Nasi! aku bisa masak. Aku koki di kapal.

Pria itu lalu mengeluarkan keahliannya. Dia masak masakan Korea dan menyajikan untuk Yoon Sung dan Jin Pyo. Yoon Sung makan dengan lahap, ini hebat! enak sekali.
Nama pria itu Bae Shik Joong. Bukan Joong serangga tapi dari kata berat.
Yoon Sung : Makanan dan berat.

Jin Pyo : Bae Shik Joong
Shik Joong : Ya?
Jin Pyo : Saat kau melarikan diri dari sini, itu adalah saat kau mati.
Shik Joong berterima kasih. Jin Pyo pergi.

Shik Joong ingin tahu siapa dia. Yoon Sung berkata kalau dia adalah ayahnya. Sedangkan nama Koreanya adalah Lee Yoon Sung.

Yoon Sung menarik foto dari kantung Shik Joong, siapa ini? Apa ini putri Paman?
Shik Joong : Dia cantik, iya kan? sepertinya dia tipe gadis yang cocok untukmu.
Yoon Sung : Siapa namanya?
Shik Joong : Kim Nana (Park Min Young)

Yoon Sung heran, kenapa nama keluarganya berbeda, berarti dia bukan putrimu.

Yoon Sung menunjukkan perkampungan itu pada Shik Joong. Shik Joong heran melihat cara tidur Jin Pyo, yang duduk dengan senjata siap di tangan. Bagaimana dia bisa tidur seperti itu?
Yoon Sung menunjukkan kemampuannya menembak. Shik Joong ingin mencoba tapi Yoon Sung berkata kalau semua harus minta ijin ayahnya dulu.

Anak buah Jin Pyo datang bersama wanita yang selalu baik pada Yoon Sung. Jin Pyo berkata apa Yoon Sung tahu kalau suami Muong Surin mencuri obat bius lalu melarikan diri?
Jin pyo mengikat Muong di dekat target latihan Yoon Sung, tembak yang benar, kalau tidak Muong Surin yang akan mati.

Yoon Sung : Ini bukan salah Muong Surin!
Jin Pyo : Aku hukum disini! Hukumku adalah memberikan pengkhianat apa yang pantas mereka terima.

Yoon Sung : Kau bisa mencoba memaafkan mereka, Ayah.
Yoon Sung memohon, baik, aku akan menembak. Tapi jika aku bisa menembak semua target, aku minta kau memaafkan dia.
Jin Pyo setuju.

Yoon Sung menembak semua target dengan tepat. Lalu melempar pistolnya dengan marah.

Yoon Sung tiduran dan memandang foto Kim Nana. Yoon sung bicara dengan foto Nana, mengarahkan senjata pada orang yang kau sayangi, apa itu masuk akal? Aku muak dengan hukum yang tidak beralasan.
Yoon Sung ngomel, kau tinggal di Seoul, dan hidup dengan bahagia.

Beberapa orang menyusup ke perkampungan itu dan melihat Yoon Sung tiduran. Mereka preman yang dipermalukan Yoon Sung saat di pasar, mereka ingin menembak Yoon Sung.
Yoon Sung tidak tinggal diam, dia langsung berciat-ciat ria, masih sempat menyelamatkan Bae Shik Joong.

Yoon Sung sempat pura2 mati, menunggu preman itu mendekat. Saat mereka mendekat, Yoon Sung langsung meloncat bangun dan melawan mereka.
Muong keluar karena mencemaskan Yoon Sung, sayang dia justru tertembak oleh preman itu. Yoon Sung syok, Muong Surin!

Yoon Sung mendekati Muong, dia tidak memikirkan keselamatannya, Muong Surin, bangun! buka matamu! kumohon buka matamu...
Yoon Sung hampir tertembak, kalau saja Jin Pyo tidak datang tepat waktu dan menembak preman itu.

Yoon Sung murka, aku akan membunuh mereka semua!! Yoon Sung lari mengejar tiga penjahat yang lolos. Jin Pyo teriak, nak! jangan pergi sendiri!! Berhenti bertindak sembrono!

Yoon Sung tidak melihat jalan, dia mendengar bunyi klik, dan Yoon Sung membeku. Dia sudah menginjak ranjau!
Tiga bandit itu hampir menghabisi Yoon Sung, karena Yoon Sung sudah kehabisan peluru dan tidak bisa bergerak. Untung Ayahnya datang dan membereskan kekacauan.

Sekarang, Lee Jin Pyo harus menyelamatkan Yoon Sung dari ranjau. Ayah!
Jin Pyo mencari sesuatu yang bisa menggantikan bobot Yoon Sung. Keduanya tegang. Jin Pyo memberi tanda dan dia segera menerjang Yoon Sung.

Ranjaunya meledak mengenai kaki kanan Jin Pyo. Sekarang Jin Pyo kehilangan kaki kanannya. Oh ini mengerikan.

Yoon Sung teriak, ayah! ayah kau tidak boleh mati! Ayah kumohon! Yoon Sung menggendong Jin Pyo pergi.
Yoon Sung mencari bantuan dokter.

Jin Pyo : Anakku..satu kaki sebagai ganti nyawamu bukan masalah.

Dokter berkata kalau Jin Pyo sudah mendapat anestesi tapi masih ada serpihan ranjau di tubuhnya dan lukanya sudah dijahit, sayang dia kehilangan banyak darah.

Jin Pyo minta pisau. Yoon Sung heran, pisau?
Jin Pyo berkata kalau di bahu kirinya ada luka tembak. Potong disana.
Yoon Sung : Ayah..
Jin Pyo : Cepat! Ada peluru di dalamnya.

Yoon Sung menemukan peluru itu.

Jin Pyo minta Yoon Sung mendengar ceritanya, ini cerita tentang ayah kandungmu. Yoon Sung kaget, apa maksudmu ayah kandungku?

Jin Pyo : 17 th lalu, ada 20 nyawa yang dikhianati oleh Tanah Air. Saat itu, ayahmu terluka dalam pertempuran. Demi menyelamatkanku, melindungiku, dia membiarkan dirinya tertembak. Pelurunya..setelah menembus jantung ayahmu, pelurunya tertancap di pundakku.

Alasan kenapa aku hidup sampai sekarang, karena ayahmu menyelamatkanku dan mati demi aku. Dan juga demi membalas mereka semua. Yoon Sung, kau harus hidup demi ayahmu. Berikan peluru itu ke jantung musuhnya dan musuhku.

Yoon Sung : Jadi itu alasan mengapa kau melatih aku dengan kejam, untuk balas dendam, iya kan?

Jin Pyo mulai kehilangan kesadaran. Jin pyo ingat Mu Yeol, Kyung Hee. Ia minta maaf, aku sudah mencoba yang terbaik..Yoon Sung minta dokter menolong ayahnya.

Yoon Sung mengamati foto ibunya yang direkatkan kembali.
Yoon Sung menemui Jin pyo : Siapa yang membunuh ayah kandungku?
Jin Pyo : Ada 5 orang.

Yoon Sung : Maka 5 orang itu akan dibunuh. Ayah, kau dan aku. Apa kita bisa memulai lagi dari awal di tempat yang tidak diketahui orang dan hidup bahagia? Ada satu pertanyaan terakhir, ibuku..apa dia masih hidup?
Jin Pyo : Dia masih hidup.

Yoon Sung menemui Shik Joong, ia bersumpah : Aku ingin berubah, ini adalah takdirku.

7 tahun kemudian, Republik Korea Selatan
(Usia Yoon Sung : 10+7+7 = 24 th)

Lee Yoon Sung, tiba di Incheon International Airport. wee...looking good hahaha tidak ada yang kelihatan keren pakai celana pink kecuali Lee Min Ho memang.

Yoon Sung masuk ke mobil yang menjemputnya. Dia menerima telp, dari Jin Pyo.
Jin Pyo : Sepertinya kau baru saja tiba.
Yoon Sung : Ya, aku baru tiba.

Jin Pyo : Orang pertama yang harus kau cari dari 5 orang itu adalah Tuan Lee Kyung Wan. Sekarang lupakan kehidupanmu di Amerika, tapi kau tidak boleh melupakan kematian ayahmu.
Yoon Sung : Ya.
(Hanya Lee Min ho yang bisa pakai celana pink dan tetap kelihatan sebagai pembunuh berbahaya hahahaha)

Yoon Sung minta sopir menghentikan mobil. Di depan jembatan Kwang Ha. Di depan patung Yi Sun Shin.Yoon Sung keluar dan "merasakan" negerinya dengan latar belakang suara Jin Pyo

"Jangan jatuh cinta dengan siapapun. Jika identitasmu diketahui, orang disekitarmu akan bersimbah darah."

Yoon Sung memejamkan mata dan tidak jauh dari situ, Kim Nana berdiri membagikan tisue...

Destiny apa yang menunggu mereka....

Notes :

Wow..wow..mirip novelnya Tom Clancy ya? Clear and Present Danger? tapi aku ngga peduli, aku suka cerita seperti ini. Apalagi Lee Min Ho gitu lo hehehe..
Ep 2 mulai muncul gaya Ryo Saebanya. Benar juga, kalau karakter Ryo Saeba-nya keluar kayanya seru...konyol di depan, tapi serius dibelakang.

Semoga akhir tahun ini bisa diputar di TV lokal, ok Indosiar?!